RSS

Arsip Bulanan: Desember 2010

BEA MATERAI

I.     Pengertian
a.    Dokumen adalah kertas yang berisikan tulisan yang mengandung arti dan maksud tentang    perbuatan, keadaan atau     kenyataan bagi seseorang dan/atau pihak-pihak yang berkepentingan;
b.    Benda meterai adalah meterai tempel dan kertas meterai yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI;
c.    Tandatangan adalah tandatangan sebagaimana lazimnya dipergunakan, termasuk pula parap, teraan Atau cap     tandatangan atau cap parap, teraan cap nama atau tanda lainnya sebagai pengganti tandatangan;
d.    Pemeteraian kemudian adalah suatu cara pelunasan Bea Meterai yang dilakukan oleh Pejabat Pos atas     permintaan pemegang dokumen yang Bea meterainya belum dilunasi sebagaimana mestinya;
e.    Pejabat Pos adalah Pejabat Perusahaan Umum Pos dan Giro yang diserahi tugas melayani permintaan     pemeteraian kemudian.

II.     Saat Terutang Bea Meterai
ditentukan dalam hal:
1.Dokumen yang dibuat oleh satu pihak, adalah pada saat dokumen itu diserahkan;
2.Dokumen yang dibuat oleh lebih dari salah satu pihak, adalah pada saat selesainya dokumen itu dibuat;
3.Dokumen yang dibuat di luar negeri adalah pada saat digunakan di Indonesia.

III.     Pihak yang Terutang Bea Meterai
Adalah pihak yang menerima atau mendapat manfaat dari dokumen, kecuali pihak atau pihak-pihak yang bersangkutan     menentukan lain.

IV.     Pelunasan Bea Meterai
atas dokumen menggunakan cara:
a.menggunakan benda meterai;
b.menggunakan cara lain;
misalnya membubuhkan tanda-tera sebagai pengganti benda meterai di atas dokumen dengan mesin teraan.

V.     Sanksi Tidak atau Kurang Melunasi Bea Meterai
Dokumen yang terutang/dikenakan Bea Meterai yang tidak atau kurang dilunasi sebagaimana mestinya dikenakan     denda administrasi sebesar 200% (dua ratus persen) dari Bea Meterai yang tidak atau kurang dibayar. Pemegang     dokumen atas dokumen yang tidak atau kurang dibayar Bea Meterainya harus melunasi Bea Meterai yang terutang     berikut dendanya dengan cara pemeteraian kemudian.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 31, 2010 inci Uncategorized

 

Pedagang Eceran

Pengertian

Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran (PKP PE) terdiri  dari:

–     Pedagang Eceran yang menggunakan Norma Penghitungan  Penghasilan Neto adalah Pengusaha Orang Pribadi dengan jumlah peredaran bruto  dan atau penerimaan bruto selama1 (satu) tahun buku tidak lebih dari Rp  600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah); dan

–     Pedagang Eceran Selain Yang Menggunakan Norma  Penghitungan Penghasilan Neto adalah Pengusaha Orang Pribadi dan atau Badan  yang menyelenggarakan pembukuan, Kegiatan usaha atau pekerjaan utama yang  dilakukan oleh Pedagang Eceran yaitu dengan cara:

a.   Menyerahkan Barang Kena Pajak (BKP) melalui suatu  tempat penjualan eceran seperti toko, kios, atau dengan cara penjualan yang  dilakukan langsung kepada konsumen akhir, atau dengan cara penjualan dari rumah  ke rumah;

b.   Menyediakan BKP yang diserahkan di tempat  penjualan secara eceran tersebut

c.   Melakukan transaksi jual beli secara spontan tanpa  didahului dengan penawaran tertulis,pemesanan tertulis,kontrak atau lelang dan  pada umumnya bersifat tunai, dan pembeli pada umumnya datang ke tempat  penjualan tersebut langsung membawa sendiri BKP yang dibelinya.

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran

Pedagang Eceran yang telah memenuhi kriteria tersebut,  wajib melaporkan usahanya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat untuk  dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak paling lambat akhir bulan berikutnya  setelah bulan dilampauinyabatas nilai peredaran BKP. Batas nilai peredaran  bruto yaitu Jumlah peredaran BKP telah melebihi Rp 600.000.000,00 (enam ratus  juta) setahun. Dalam hal pengusaha tersebut tidak melaporkan usahanya untuk  dikukuhkan sebagai PKP, maka KPP yang bersangkutan dapat menerbitkan keputusan  pengukuhan secara jabatan.

Penghitungan Pajak Pertambahan Nilai

1.   Pedagang Eceran yang menggunakan Norma Penghitungan  Penghasilan Netto; dapat

menggunakan Pedoman Pengkreditan Pajak Masukan untuk  menghitung besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, dengan cara sebagai  berikut:

–     Pajak Keluaran (PK) = Nilai Peredaran Bruto dan atau  Penerimaan Bruto yang terutang PPN pada masa pajak yang bersangkutan (tidak  termasuk PPN) x Tarif PPN 10%.

–     Pajak Masukan (PM) yang dapat dikreditkan adalah:

Untuk penyerahan BKP oleh Pedagang Eceran dengan Norma  Penghitungan Penghasilan Netto adalah 80% x Pajak Keluaran.

2.   PKP Pedagang Eceran selain yang menggunakan Norma  Penghitungan Penghasilan Netto wajib menggunakan mekanisme pengkreditan Pajak  Masukan terhadap Pajak Keluaran sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983  tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang PK 10% x Rp 40.000.000, Rp. 4.000.000,  PM yang dapat dikreditkan 80%xRp 4.000.000, Rp.3.200.000, PPN yang terhutang  Rp. 800.000,dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah  beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000. PPN yang  terutang = Harga jual atas penyerahan barang dagangan x Tarif PPN 10%

Surat Pemberitahuan Masa PPN  (SPT  MASA PPN)

PKP Pedagang Eceran yang menggunakan Norma Penghitungan  Penghasilan Neto dan selain yang menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan  Netto yang melakukan penyerahan BKP :

a.   Wajib mengisi SPT Masa PPN beserta lampirannya  (formulir 1107) dan melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat PKP PE  dikukuhkan; dan

b.   Wajib membuat Faktur Pajak, memungut dan menyetor pajak  yang terutang serta melaporkannya pada SPT Masa PPN.

–     Slip Cash Register atau Segi Cash Register yang dibuat  dapat diperlakukan sebagai Faktur Pajak Sederhana.

–     Apabila harga jual BKP sudah termasuk PPN, Slip Cash  Register atau Segi Cash Register wajib diberi keterangan “untuk BKP harga sudah  termasuk PPN”.

–     Pencantuman alamat Pedagang Eceran pada Slip Cash  Register atau Segi Cash Register dapat disingkat.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 21, 2010 inci Uncategorized

 

AKUNTANSI KLIRING

AKUNTANSI KLIRING

KOMITMEN & KONTIJENSI DAN

PENDAPATAN & BIAYA BANK

A.   AKUNTANSI KLIRING

Kliring merupakan suatu istilah dalam dunia bank dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut. Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi. Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya. Proses kliring adalah termasuk pelaporan / pemantauan, marjin risiko, netting transaksi dagang menjadi posisi tunggal, penanganan perpajakan dan penanganan kegagalan.

Peserta Kliring:

Peserta  kliring  dapat  dibedakan  menjadi  dua  macam  :

•        Peserta  langsung,  yaitu  :  bank-bank  yang sudah  tercatat  sebagai  peserta  kliring  dan  dapat  memperhitungkan  warkat  atau  notanya  secara  langsung  dengan  B I  atau  melalui  PT  Trans  Warkat  sebagai  perantara  dengan  B I.

Contoh :  Bank  Retail,  Bank  Devisa

•        Peserta  tidak  langsung,  yaitu  :  bank-bank  yang  belum  terdaftar  sebagai  peserta  kliring  akan  tetapi  mengikuti  kegiatan  kliring  melaui  bank  yang  telah  terdaftar  sebagai  peserta  kliring.

Contoh :  BPR

Jenis-Jenis Kliring

•              Kliring  umum,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat-warkat  antar  bank  yang  pelaksanaannya  diatur  oleh  B I.

•              Kliring  lokal,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat-warkat  antar  bank  yang  berada  dalam  suatu  wilayah  kliring  (wilayah  yang  ditentukan).

•              Kliring  antar  cabang,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat  antar  kantor  cabang  suatu  bank  peserta  yang  biasanya  berada  dalam  satu  wilayah  kota.  Kliring  ini  dilakukan  dengan  cara  mengumpulkan  seluruh  perhitungan  dari  sauatu  kantor  cabang  untuk  kantor  cabang  lainnya  yang  bersangkutan  pada  kantor  induk  yang  bersangkutan

Warkat / Nota Kliring

•              Adalah  alat  atau  sarana  yang  digunakan  dalam  lalu  lintas  pembayaran  giral,  yaitu  surat  berharga  atau  surat  dagang  seperti  :

–         cek,

–         bilyet  giro,

–         wesel  bank  untuk  trasfer  atau  wesel  unjuk,

–         bukti-bukti  penerimaan  transfer  dari  bank-bank,

–         nota  kredit,  dan

–         surat-surat  lainnya  yang  disetujui  oleh  penyelenggara  (BI)

•              Syarat-syarat  warkat  yang  dapat  dikliringkan :

–         Ber valuta  Rupiah

–         Bernilai  nominal  penuh

–         Telah  jatuh  tempo  pada  saat  dikliringkan  dan

–         Telah  dibubuhi  cap  kliring

•              Jenis – jenis  warkat  kliring  :

–         Warkat  debet  keluar,  yaitu  :  warkat  bank  lain  yang  disetorkan  oleh  nasabah  sendiri  untuk  keuntungan  rekening  nasabah  yang  bersangkutan.

Contoh  :  Ndari  nasabah  bank  Permata  Semarang  menerima  pembayaran  dari  Sigit  nasasbah  bank  Niaga  Semarang  berupa  cek.  Cek  tersebut  disetorkan  oleh  Ndari  ke  bank  Permata,  maka  cek  tersebut  dapat  dikatakan  sebagai  warkat  debet  keluar.

–         Warkat  debet  masuk,  yaitu  :  warkat  yang  diterima  oleh  suatu  bank  dari  bank  lain  melalui  B I  atas  warkat  atau  cek  bank  sendiri  yang  ditarik  oleh  nasabah  sendiri  dan  atas  beban  nasabah  yang  bersangkutan.

Contoh  : Bila  bank  Permata  Semarang  menerima  cek  dari  bank  Niaga  Semarang  atas  cek  yang  telah  ditarik  Andi  nasabah  sendiri,  maka  cek  tersebut  merupakan  warkat  debet  masuk  bagi  bank  Permata.

•              Warkat  kredit  keluar,  yaitu  :

warkat  dari  nasabah  sendiri  untuk  disetorkan  kepada  nasabah  bank  lain  pada  bank  lain.  Bank  yang  menyerahkan  warkat  tersebut  akan  mengkreditkan  rekening  giro  BI  dan  mendebet  giro  nasabah.

•              Warkat  kredit  masuk,  yaitu  :

warkat  yang  diterima  oleh  suatu  bank  untuk  keuntungan  rekening  nasabah  bank  tersebut.  Bank  yang  menerima  warkat  tersebut  akan  mendebit  rekening  giro  B I  dan  mengkredit  giro  nasabah.

Warkat yang bukan kliring

•              Warkat-warkat  yang  belum  memenuhi  syarat-syarat  warkat  kliring.

•              Penyetor  warkat  kepada  penyelenggara  untuk  keperluan  penyelesaian  saldo  negatif  atau  saldo  debet.

•              Penyetoran  warkat  kepada  penyelenggara  untuk  pelaksanaan  transfer  dalam  rangka  pelimpahan  likuidasi  dari  suatu  peserta  kepada  kantor-kantor  cabangnya  yang  lain.

•              Penyetoran-penyetoran  lain  yang  ditetapkan  B I  berdasarkan  kebutuhan.

B.   AKUNTANSI KOMITMEN DAN KONTIJENSI

þ Akuntansi Komitmen

~    pengertian dan klasifikasi komitmen

Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.

Jenis komitmen :

1.       komitmen tagihan yaitu komitmen yang akan diterima oleh suatu bank dari pihak lainnya.

2.       komitmen kewajiban yaitu komitmen yang diberikan oleh suatu bank kepada nasabah atau pihak lain.

~    jenis komitmen

1.       fasilitas pinjaman yang diterima adalah fasilitas yang diterima oleh bank dari bank lain atau pihak lain dan belum digunakan pada tanggal penyusunan laporan keuangan. Nilai komitmen yang disajikan adalah sejumlah nilai nominal penarikan atau pelunasan atas fasilitas tersebut, sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian pemberian fasilitas kredit tersebut.

2.       fasilitas kredit yang diberikan adalah fasilitas kredit yang telah disetujui oleh bank untuk diberikan kepada nasabah dan masih berlaku untuk digunakan nasabah.

3.       letter of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan adalah jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang tidak dapat dibatalkan dalam rangka impor dan ekspor atau lalu lintas perdagangan.

4.       kewajiban pembelian kembali aktiva yang dijual dengan syarat repo adalah kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva bank pada waktu tertentu yang sesuai dengan perjanjian.

5.       akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka adalah pemberian jaminan dalam bentuk penandatanganan terhadap wesel-wesel impor atas dasar L/C berjangka.

6.       transaksi valuta asing tunai (SPOT) yang belum diselesaikan adalah jumlaj transaksi valuta asing tunai uang masih belum diselesaikan pada tanggal laporan.

7.       transaksi berjangka valuta asing (forward/future) yang masih berjalan adalah tagihan atau kewajiban yang timbul dari transaksi berjangka valas dicatat dan disajikan sebesar tagihan atau kewajiban bank.

~    laporan komitmen

–          Definisi

Laporan komitmen adalah laporan suatu kewajiban bagi bank untuk melaporkan besarnya taguhan atau kewajiban bersih atas seluruh transaksi komitmen yang telah dilakukan.

–          Tujuan

Untuk alat control bagi bank yang bersangkutan dalam mengelola aktiva dan kewajibannya termasuk didalamnya pengelolaan alat likuid untuk memenuhi kewajiban yang diperkirakan akan terjadi beberapa hari atau bulan yang akan dating yang akan dikaitkan dengan tagihan yang akan diterima.

–          Waktu

Laporan komitmen dibuat setiap tanggal laporan bersamaan dengan pembuatan neraca dan laporan laba rugi.

–     Isi

Memerinci seluruh kewajiban dan tagihan komitmen yang dimiliki oleh suatu bank.

–          Manfaat

Dapat diketahui apakah bank memiliki suatu kewajiban atau tagihan bersih dari sejumlah komitmen yang telah ada.

þ Akuntansi Kontijensi

~    pengertian kontijensi

Kontijensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang.

~    jenis kontijensi

Kontijensi bank terdiri dari kontijensi tagihan dan kontijensi kewajiban (tunggakan).

Kontijensi tagihan terdiri dari :

a.   bank garansi yang diterbitkan oleh bank lain.

Bank garansi oleh bank lain adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang diterima oleh bank yang mengakibatkan tagihan kepada pihak bank penjamin bila pihak yang dijamin melakukan ingkar janji atau wanprestasi di kemudian hari. Pencatatan rekening ini sebesar bank garansi yang diterima pada posisi kredit dan akan tetap outstanding hingga bank garansi jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo rekening administrative rupiah harus dinihilkan dengan cara didebet sebesar nilai bank jatuh tempo.

b.   pembelian opsi valuta asing

opsi adalah perjanjian yang memberikan hak pilihan kepada pembeli opsi untuk menggunakan atau tidak menggunakan dalam kontrak jual beli valuta asing.

c.   pendapatan bunga dalam penyelesaian

Kontijensi kewajiban terdiri dari :

a.   garansi yang diberikan

bank garansi yang diberikan adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak penerima jaminan apabila pihak yang dijamin oleh bank yang bersangkutanwanprestasi atau cidera janji.

b.   surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) yang dapat dibatalkan (revocable L/C) dalam rangka perdagangan dalam negeri

c.   penjualan opsi valuta asing

opsi jual (put option) adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegang opsi untuk menjual valuta asing pada harga tertentu selama atau pada akhir masa opsi.

B.   AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BIAYA BANK

þ Akuntansi Pendapatan Bank

*     Definisi

Pendapatan (revenues) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari

aktivitas normal bank selama suatu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas dan

tidak secara langsung berasal dari kontribusi penanam modal. (PAPI, 2001)

*      Jenis-Jenis Pendapatan Bank

#      Pendapatan Operasional

a.     Pendapatan Bunga Debitur

Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diperoleh dari penanaman dana bank pada

aktiva produktif.

b.    Komisi dan Provisi

Komisi adalah imbalan atau jasa perantara yang diterima atau dibayar atas suatu transaksi atau aktivitas yang mendasari

Provisi adalah imbalan yang diterima atau dibayar sehubungan dengan fasilitas yang

diberikan atau diterima

c.     Pendapatan Atas Transaksi Valuta Asing

Pendapatan yang timbul dari transaksi valuta asing lazimnya berasal dari selisih kurs. Selisih kurs ini akan dimasukkan ke dalam pos pendapatan dalam laporan laba rugi. Laba rugi yang timbul dari transaksi valuta asing harus diakui sebagai pendapatan atau beban dalam perhitungan laba rugi periode berjalan.

d.    Transaksi Berjangka Valuta Asing

Untuk transaksi berjangka valuta asing dalam rangka trading, selisih antara kurs yang diperjanjikan (Contracted Forward Rate) dengan kurs tunai pada tanggal jatuh waktu (Spot Rate) diakui sebagai laba atau rugi transaksi valuta asing pada akhir masa kontrak.

e.     Swap Suku Bunga

Salah satu jenis hedging dan upaya untuk meraih keuntungan dalam mekanisme pasar uang adalah dengan melakukan gadai valuta asing atau dikenal dengan istilah swap. Dalam kenyataannya ada dua jenis transaksi swap, yakni transaksi swap suku bunga dalam rangka pendanaan dan dalam rangka trading.

f.      Pendapatan Operasional Lainnya

Contoh dari pendapatan operasioanal lainnya adalah penerimaan deviden dari anak perusahaan atau penyertaan saham, laba rugi penjualan surat berharga pasar modal, dan lainnya. Pengakuan pendapatan dari deviden erat kaitannya dengan metode pencatatan dari penyertaan, apakah secara cost atau equity method.

#      Pendapatan Non-Operasional

Yang termasuk kedalam pendapatan Non-operasional adalah rupa-rupa pendapatan yang berasal dari aktivitas diluar usaha utama bank. Contohnya adalah pendapatan dari penjualan aktiva tetap, penyewaan fasilitas gedung yang dimiliki oleh bank, dan lainnya. Pendapatan ini harus diakui pada pendapatan periode berjalan.

Pendapatan Luar Biasa

Pendapatan laur biasa merupakan pendapatan yang memenuhi kriteria bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi. Pendapatan luar biasa harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditujukan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan mengenai sifat dan jumlahnya. Yang dimaksud dengan pos luar biasa adalah pos yang memenuhi kedua kriteria sebagai berikut:

1.     Bersifat tidak normal (tidak biasa)

Kejadian atau transaksi yang bersangkutan memiliki tingkat abnormalitas yang tinggi dan tidak berhubungan dengan aktifitas perusahaan sehari-hari.

2.     Tidak sering terjadi

Kejadian dan transaksi yang bersangkutan tidak dihubungkan akan terulan lagi di masa yang akan datang.

þ BIAYA BANK

1.   Pengertian

Yang dimaksud biaya adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung telah dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu. Biaya yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan periode berikutnya.

2.   Jenis – Jenis Biaya Bank

a.   Biaya Operasional, terdiri dari :

  • Biaya Bunga

Biaya ini paling besar porsinya terhadap biaya bank   keseluruhan. Biaya ini harus diantisipasikan oleh bank pada penutupan tahun buku atau pada tanggal laporan.

  • Biaya Valuta Asing

Biaya dalam transaksi valuta asing biasanya muncul dari selisih kurs yang merugi. Munculnya kerugian selisih kurs baik dari transaksi spot, forward, maupun swap akan dibebankan ke dalam laporan laba rugi.

  • Biaya Overhead

Dalam operasi bank sehari-hari diperlukan biaya untuk mengolah transaksi. Biaya ini berhubungan langsung dengan periode terjadinya sehingga harus dicatat dan diakui sebagai beban periode berjalan.

Biaya overhead yang terjadi di bank memiliki ciri-ciri :

  • Tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan jasa yang dihasilkan karena biaya yang dikeluarkan untuk semua kegiatan bank
  • Menjadi biaya pada periode terjadinya
  • Tidak memberikan manfaat untuk masa yang akan datang

Contoh biaya overhead : biaya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, biaya penyusutan aktiva tetap, biaya kegiatan kantor dll.

b.   Biaya Non Operasional

Yaitu biaya–biaya yang yang dikeluarkan yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama bank misalnya kerugian dari penjualan aktiva tetap.

  • Pos Luar Biasa

Biaya ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan  ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan atas sifat dan jumlahnya. Biaya luar biasa kejadiannya tidak normal dan tidak sering terjadi atau tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Peristiwa seperti gempa bumi dan apabila merugikan bank dapat digolongkan sebagai kerugian atau pos luar biasa. Tetapi apabila di satu Negara, seperti Jepang misalnya, peristiwa ini sangat sering terjadi. Dengan demikian kerugian akibat ini tidak bias digolongkan sebagai peristeiwa luar biasa.

  • Koreksi Masa Lalu

Koreksi masa lalu yang berkaitan dengan  unsure laba-rugi dapat dilakukan apabila telah terjadi kesalahan dalam perhitungan atau kesalahan penerapan prinsip akuntansi yang tidak tepat waktu atau tidak dapat diterima, kelalaian mencatat suatu transaksi atau kejadian yang telah terjadi, dan kesalahan matematis. Koreksi yang dilakukan terhadap laba-rugi periode lalu harus tetap diungkapkan.

  • Pajak Penghasilan

Pos biaya paling akhir dalam tubuh laporan laba-rugi adalah pajak penghasilan. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba menurut akuntansi atau laba kena pajak (taxable income) untuk diperhitungkan dengan tariff pajak penghasilan.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 21, 2010 inci Uncategorized

 

Interaksi antara Manajer dan Mesin.

Interaksi antara Manajer dan Mesin.

Data dari  sebuah organisasi tidak akan  menjadi informasi sebelum dikomunikasikan dalam bentuk  yang bermanfaat bagi personil organisasi yang memerlukannya. Komunikasi ini berlangsung dalam interaksi antara manajer/manusia dengan mesin/komputer. Pengertian dari  interaksi  manajer dan komputer adalah  dimana sistem  komputer memberikan informasi kepada manajer atau dimana manajer memberikan data kepada sistem komputer.  Ada beberapa sistem pengolahan data yang tidak berhasil dikembangkan dalam Sistem Informasi Manajemen karena tidak dikembangkannya interaksi manajer dan komputer, sehingga manajer dan komputer, sehingga manajer dan komputer tidak dapat saling berkomunikasi secara efektif.  Ada 2 (dua) sebab utama kekurangan dari pengolah data (komputer) yaitu :

1.   Sistem analis dan programer tidak (kurang) memiliki pemahaman tentang proses manajemen organisasi, sehingga akhirnya tidak mampu menjalin sistem informasi yang diperlukan organisasi.

2.   Ketidakmampuan untuk memahami cara berpikir manusia dalam memproses data, dengan akibat bahwa  hasil program komputer tidak memproses data sebagaimana yang dikehendaki  oleh manajer, sehingga tidak mampu berkomunikasi efektif dengan manajer.

Penilaian informasi adalah bentuk lain interaksi antara manajer dan mesin, merupakan hal yang biasa bagi  tenaga teknisi dan administrasi untuk mengambil data dari sistem komputer  lewat terminal komputer,  namun bagi manajer hal demikian tidaklah  biasa  Manajer sering  memerlukan tambahan rincian tentang masalah khusus, seperti rincian tentang varian anggaran untuk tenaga kerja pabrik.

Komunikasi manajer dan mesin yang lebih jauh adalah  interaksi berkesinambungan antara manajer dan file komputer. Seorang manajer mungkin akan memulai berdialog dengan banyak sistem komputer dengan memberitahukan jenis  data khusus yang dicari, misalnya data tentang  umur produk. Komputer kemudian akan menjawab dengan serangkaian pertanyaan yang  mengarah  pada data  tentang umur produk  apa yang diperlukan,  atau komputer mungkin akan memberikan informasi umur produk yang telah ada dalam sistem.

Bentuk terakhir dari interaksi  manajer dan mesin adalah pelibatan manajer dalam perancang sistem informasi untuk digunakan sendiri dengan cara menulis program komputer sederhana lewat terminal mereka. Misalnya apabila penjualan disuatu wilayah  meragukan  karena tidak  adanya alasan, maka manajer pemasaran mungkin akan menggunakan terminal komputernya untuk menulis beberapa program perintah yang akan mengeluarkan data penjualan serta menganalisisnya sesuai dengan kegiatan para wiraniaganya, jenis produk, jenis pelanggan dengan tujuan  untuk penyebab masalahnya. Kini telah ada sistem perangkat lunak yang bersifat bahasa bertanya (Query  Language)  yang dapat di tambahkan pada sebahagian besar komputer sehingga memungkinkan jenis kegiatan manajerial yang demikian.“Jarak Sosial” antara manajer dan  sistem komputer juga merupakan masalah interaksi manajer dan mesin. Memang akan ada jarak sosial antara manajer dan mesin yang memiliki pola  pikir pengalaman  dan titik kehidupan yang berbeda, dan ini akan menghambat komunikasi. Walau demikian apabila manajer dan sistem komputer mencoba berkomunikasi, maka pihak manajerlah yang  harus melakukan upaya menyesuaikan diri, yaitu dalam bentuk “percakapan” dengan komputer yang  harus dilakukan lewat format tertentu.

Biasanya pedoman penggunaan (user manual) komputer menawarkan bantuan teknis bagi manajer yang memerlukannya untuk memahami hambatan komunikasi, tetapi hal  ini memerlukan  waktu bagi manajer untuk berinteraksi dengan sistem. “Tutorial” program komputer yang membantu dan mendidik manajer dengan memberikan saran bermanfaat dalam bentuk  koreksi atas kesalahan (error) komunikasi akan dapat mengurangi jarak sosial.  Dimensi lain. dari masalah manajer dalam upaya berkomunikasi dengan sistem komputer adalah bahwa manajer mengetahui informasi apa yang diperlukan tetapi  tidak mengetahui dimana lokasinya. Setelah lewat beberapa kali pencarian yang menghabiskan waktu atas data dalam sistem komputer, biasanya manajer akan berhenti mencoba berinteraksi langsung dengan sistem.

Keadaan demikian kini dapat teratasi  karena semakin banyak  sistem yang membantu manajer menemukan lokasi lnformasi yang diperlukannya.  Kecenderungan utama dalam pengembangan sistem tampaknya bermuara besar pada kemudahan bagi  manajer untuk  berkomunikasi dengan komputer, yakni penggunaan “bahasa produktivitas” yang seringkali juga disebut dengan “bahasa non-prosedural” atau apabila digunakan manajer maka disebut sebagai “bahasa penopang keputusan manajerial”. Bahasa produktivitas adalah bahasa komputer yang dikembangkan khusus, yang memungkinkan peningkatan produktivitas pemrograman. Bahasa ini  mudah dipelajari dan diterima oleh manajer sebagai pengguna untuk keperluan mereka. Menggunakan bahasa demikian akan membuat manajer mampu berinteraksi secara efisien. Bahasa produktivitas kini menjadi “penjaga” dari era baru. Secara tradisional, program untuk pengolahan gaji (payroll),akuntansi biaya dan lain-lain telah  disiapkan dan  dimodifikasi oleh programmer dalam  departemen pengolahan data. Tetapi dewasa  ini, periode menunggu untuk program baru serta penyesuaian (modifikasi) program  seperti yang diminta pengguna masih memerlukan waktu yang relatif lama, hal ini disebabkan masih sedikitnya tenaga programmer yang terampil. Alternatif yang banyak dipilih kelompok pengguna adalah mengembangkan program aplikasi lewat cara menguasai bahasa produktivitas, misalnya dengan jalan  mengikuti pelatihan tentang  bagaimana menggunakan program yang bersangkutan.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 21, 2010 inci Uncategorized

 

Pengertian Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat  didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang dapat di jabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.

Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam

pengambilan keputusan.

Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal. Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem Informasi Manajemen. Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.

Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk  men-transfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 7, 2010 inci Uncategorized

 

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM

Ø      Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Elemen sistem :

Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

Jenis Sistem :

Sistem Lingkaran Terbuka à sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.

Sistem Lingkaran Tertutup à sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

Sifat Sistem :

1.     Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.

2.     Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik

Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.

 

Definisi SIA :

Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :

1.        SIA melakasanakan tugas yang diperlukan

2.        Berpegang pada prosedur yang relatif standar

3.        Menangani data rinci

4.        Berfokus historis

5.        Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :

  • SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
  • SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

2 komponen SIA

– Akuntan

– spesialis informasi

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 7, 2010 inci Uncategorized

 

PERBEDAAN ANTARA SYSTEM LIFE CYCLE DENGAN SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE

APA PERBEDAAN ANTARA SYSTEM LIFE CYCLE DENGAN SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE???

System Life Cycle adalah penerapan pendekatan system untuk pengembangan system atau sub system informasi bebasis computer. SLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan system. Karena tugas-tugas tersebut merupakan suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top-down.

System Development Life Cycle adalah siklus pengembangan system yang terdiri atas 4 tahap diantaranya perencanaan, analisis, rancangan dan penerapan . sedangkan tahap kelima adalah tahap penggunaannya yang berlangsungsampai sudah waktunya untuk merancang system itu kembali. Proses merancang kembali mengakibatkan siklus ini akuan diulangi lagi.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 7, 2010 inci Uncategorized